Large Rainbow Pointer

Selasa, 15 Februari 2011

nyuk nyuk

Hai, perkenalkan, itu nama panggilan ilegalku yang baru -_______-
Semua itu bermula dari pelajaran matematika bab logika. Bagi anak SMA yang sudah menginjak semester dua dan seterusnya pasti tahu materi satu ini. Dan pasti juga tahu sub bab yang bernama implikasi.

Nah sekalian aja ya belajar matematika. Bentuk dari implikasi adalah p-->q, yang dibaca jika 'p' maka 'q'. Hmm bingung ya? Singkatnya implikasi adalah bentuk dari suatu pernyataan, dimana p dan q bisa memiliki nilai salah atau benar. Contoh, p benar dan q salah. Jadi p-->q dibaca jika p benar maka q salah. Kalau masih bingung tanya guru masing-masing.

Nah karena aku merasa ribet harus ngomong jika 'p' maka 'q' untuk pernyataan p-->q jadi kusingkat aja p 'nyuknyuk' q. Lebih simpel dan hemat waktu tho? Daripada jika 'p' maka 'q', panjang, ribet. Kalau p 'nyuknyuk' q kan lebih enak.

Nah karena aku menerapkan istilah 'nyuknyuk' pas belajar logika ini, ugh ya, jadi deh diketawain -____- .

Dan ga cuma untuk logika aja aku ngomong 'nyuknyuk'. Pelajaran fisika dan nerangin denah pun aku pakai 'nyuknyuk'! Aduh sepertinya virus 'nyuknyuk' pada logika mulai menular pada aspek kehidupan lain (???).

Dan karena aku sering pakai istilah 'nyuknyuk' itu jadilah aku dipanggil 'ali nyuk nyuk'. Nyuuuuuuuuuuuukkk >______< 
 

HAPPY FOOLANTINE!!!


Maaf baru upload sekarang, padahal Valentine-nya kemarin. Hmm ya makna gambar di atas silakan simpulkan sendiri...

Rabu, 09 Februari 2011

Cinta...

Cinta itu sebuah perjuangan
Cinta tidak pernah datang dengan cara murah seperti datang dari langit
Semuanya harus kita perjuangkan
Dan seringkali cinta itu baru mekar setelah kita melewati berbagai macam derita
Dan diujung cerita, saya katakan
Derita itu bukan musuhnya cinta,
Derita itu sedang membuat cinta jadi lebih dewasa.

(Gde Prama, dengan sedikit perubahan)

Senggang Pasca Pembantaian Logika

Habis ulangan matematika ni hehe. Sekarang saya duduk diapit dua teman saya Mifta dan Kiki. Yang lainnya? Pada ulangan tuh haha :D

Yaya berapapun nilainya saya pasrah saja deh... Doain yaa soalnya akhir-akhir ini nilaiku jebluk sih huhuw T.T

Ya daripada nunggu waktu sambil bengong mending juga online hehe. Istirahatnya juga lama. Well mending aku update foto-foto aja yah.


Gambarku buat tugas Seni Budaya. Banyak yang komentar kalau ini kayak gambar anak TK hiks

Perahu Kertas, novel oleh Dewi Lestari. Keren, sweet :)
Bebek karet ini hadiah dari sahabatku. Nggemesiiin banget
Terapi ikan di Sondhokoro, di Solo kalo ga salah. Ikan-ikannya banyak gigit-gigitin kaki. Gelii
Fenomena Halo Matahari di Yogyakarta. Keren banget. Tapi yang jepret ini bukan aku hehe, Astri yang jepret.
Gambaranku saat mengisi waktu luang. Ra cetho
Foto-foto lain aku lupa taruh di folder mana hehe. Thanks for watching :)

keloror

Gambaran mendadakku pas pelajaran Bahasa Prancis. Aku ngeri dengan bakatku (?)

Minggu, 06 Februari 2011

A Wise Smile and Childish Sight

I make some wish on my pray, I hoped... "Please God..."
And I got it. I saw you, smiling and laughing. It seemed you do it without any problem on your shoulders. But I didn't know exactly.
What I knew is I meet you, finally, since long time ago. I had no words to say, my tongue locked with a nervous.I want to chase you, want to see you more close, but I could not do that, of course. So there was nothing I do, just stand up, and it seemed I need to cry. 
Yes, cry. But my tears would not come.I forgot it, I would not cry, whatever the situation held. 
So I just can said, "You saved his wise smile. You saved his childish eyes. I can see it now. I can feel the shine glow in my heart, strong and gentle. And there was nothing I should be anxious about... Thanks God". 

Sabtu, 05 Februari 2011

One Litre of Tears vs Buku Harian Nayla Prolog

Ingat Buku Harian Nayla? Sinetron pendek religius ini menceritakan seorang gadis pengidap ataxia, sebuah penyakit yang menyerang otak kecil. Sinetron ini diadaptasi dari drama Jepang One Litre of Tears yang drama itu juga diinspirasi dari buku harian Kitou Aya yang juga mengidap penyakit sama. Bedanya nama penyakitnya lebih susah spinocerebellar degeneration disease. Tapi pengertian kedua penyakit ini sama kok.

Mau vesi Jepang mau versi Indonesia dua-duanya sukses bikin haru! Buku Harian Nayla berhasil mendapat rating bagus sehingga ditayangkan ulang di TV, sementara One Litre of Tears mampu membuat semua temenku nangis (tapi jujur entah karena aku kelewat ga peka atau emang bebal aku sama sekali ga nangis).

Seperti yang awal aku katakan, cerita itu diinspirasi dari buku harian Kitou Aya. Buku ini sukses terjual berkopi-kopi di seluruh dunia. Buku harian ini menceritakan perjuangannya menerima status cacatnya, dipandang aneh oleh orang-orang sekitar, dihina, keinginannya untuk bisa menjadi normal kembali, dan juga semangatnya dalam menghadapi sakitnya itu sampai akhir hayat.

Kalau mau lihat isi buku hariannya main aja ke http://diaryofaya.blogspot.com/ . Sudah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris kok.

Ulasan lebih lengkap tentang serialnya tunggu aja ya :)

Hope to Hopeless

Would you read it?
What inside my mind... 

Hi...
It's long time, since I saw your eyes... When it did, I still remember...
I said 'it's okay, I will wait for, always...'.
But this too long!
Seconds, minutes, hours, days, then months ago... Now you are like just my imagination, some character I made to make my own happiness. 
 I want to look at future and forget the past, but one thing I still regret about is only you.
 A lot of hope I made, and it never came true. 
But, I hope for tomorrow, then... I will meet you there.


If I have a brave to say... I miss you.

Kamis, 03 Februari 2011

Sensi Sensi Sensi

Ini adalah minggunya sensi. Banyak yang sensi. Saya juga sensi. Sabar sudah diterapkan. Tapi sensi masih ada. Sensi oh sensi.

Aku sensi... Kamu sensi... Dia sensi... Semua sensi... Siapa sensi... Tunjuk jari... Semua pasti... Bilang sensi...

Yah maaf, tapi kalau lagi sensi mending juga nyepi. Daripada di tempat keramaian njuk ngebentak semua orang, ndak bagus juga kan imagenya?

Kalau lagi sensi mending matiin hape, ngopi, dengerin musik, atau apapunlah buat me time. Yang penting jangan deketin orang-orang dulu. Biar ga bikin sebel. Biar ga bikin masalah. Orang lagi sensi kalau digangguin bisa kayak macan lapar.

Kalau orang lagi sensi dan kita mau ngobrol dengannya, cari time yang pas. Salah-salah malah ngambek. Pelan-pelan juga ngomongnya, pake nada aman. Ga tinggi ga rendah. Ga datar terus juga, ntar dikira malah ga pedulian. Dan kalau kamu lagi sensi dan butuh diskusi sama orang, harus kontrol dulu emosinya, jadi ga ada sakit hati di pihak sana.

Sensi itu manusiawi, tinggal gimana pinternya menghadapi aja.

Rabu, 02 Februari 2011

00.02.05

Sebagai anak sekolah, bukan hal aneh bila kita diberi banyak tugas. Ga cuma banyak, sangat banyak. Dan waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas sangat banyak itu jugalah mepet.

Ya jujur dalam mengerjakan beberapa tugas itu saya sempat emosi. Sensi berat pas dapet nilai jelek padahal udah susah payah ngerjain. Kaget pas tahu format tugasnya yang naudzubillah. Stress karena deadline yang makin mepet.

Tapi ya menghindari tugas-tugas itu ga akan menyelesaikannya kan? Mending juga hadapi! Ya semangat!

Salah satu tugas yang membuatku bersemangat adalah bikin video. Jadi kami sekelompok mencari beberapa narasumber untuk diwawancarai. Kami memilih murid kelas akselerasi dan kelas 12 sebagai narasumber. Wawancaranya pake Bahasa Inggris sih, jadi ya kami cari orang yang emang uda jago Bahasa Inggris biar lebih gampang haha.

Untuk kelas akselerasi sih ga ada masalah, soalnya yang jadi narasumber salah satu temanku (Makasiiih Kuni). Jadi itu lancarlah. Sambil guyon juga malahan. Yang bikin grogi, nervous, keringat dingin, gemetar ujung kepala sampai ujung kaki, adalah wawancara siswa kelas 12. Haduh!

Permisi, saya tahu betul siapa narasumbernya tapi narasumbernya ga kenal saya! Aduh, untung temenku yang baik hati Astri Fatima Ramadina mau izinin masnya buat wawancara. Dengan sedikit bujuk rayu (?) masnya dengan ramahnya bersedia bikin janji. Yes!

Wawancara dilakukan pulang sekolah. Saat itu kami takut buat wawancara soalnya mas narasumber lagi sibuk sih. Duh mana tega kami ganggu. Akhirnya dengan bantuan dari Assa, kami memberanikan diri menemui mas narasumber.

Okelah, berita lainnya SAYA YANG WAWANCARA MAS NARASUMBER SENDIRIAN!

Ya udah deh saya jaim aja layaknya wartawan profesional yang mau wawancara seorang Presiden Peraih Nobel Perdamaian. Dan syukurlah mas narasumber baiiik banget sehingga wawancara berlangsung sukses lancar tanpa pengulangan!

Keluar dari kelas saya jerat-jerit kegirangan! HORE SELESAI!! Asal Anda sekalian tahu aku malu banget, karena diliatin sama kakak kelas lain plus disorak-sorakin gitu. Oh ayolah aku cuma wawancara kok! Duh pokoknya malu malu malu. Tapi ga lucu dong kalo pas wawancara gitu aku malah nunduk. Yah biar malu pokoknya saya senang bisa melakukan tugas satu ini!

Oh sungguh dua menit lima detik yang bikin tegang. But It's okay, aku dapet pengalaman yang berharga karena bisa langsung ngedengerin perasaan kakak kelas 12 dari mulut mereka tentang ujian yang bentar lagi diselenggarakan serta harapan mereka.

Pssst... And one more, I'm a lucky girl because I could talk close with him and he is one of favorite seniors in my school. Nyahahahahaha...


Selamat berjuang ya kakak-kakakku... Semoga kalian bisa lulus dan bisa meraih cita-cita kalian :) Doa kami adik kelas selalu menyertai kakak-kakak sekalian :) .