Inilah cerita seorang cah ndeso yang pertama kali ikut TOEFL (Test Of English As A Foreign Language) ha-ha.
Dulu aku bingung, TOEFL itu tes apaan tho? Sampai akhirnya awal-awal bulan November diberitahukan kalau bakal ada tes TOEFL tanggal 26 November esok. Tumben sekolahku ga mendadak pemberitahuannya? Biasanya pas H-1 atau justru pas hari-H baru dikasih tahu info-info gitu.
Tapi saat itu aku cuek. Pikirku itu tes Bahasa Inggris biasa, just need more practice. Tapi kok...
Persiapan teman-teman pada heboh! Ada yang beli buku TOEFL-lah, mencatat kosakata yang-jarang-terdengar lah, dsbdsb. Wah mulai agak khawatir ini aku, memangnya tes TOEFL itu seperti apa?
Dan waktu H-1 tes aku lapor bapakku kalau bakal ada tes TOEFL. Langsung diajak buat beli buku, tapi aku bilang tesnya itu besok. Langsung deh aku dikasih tahu kalau belajar TOEFL itu ga bisa mendadak begitu. Akupun membaca status orang di Facebook kalau belajar TOEFL emang ga bisa satu dua hari sebelum tes, apalagi SKS (Sistem Kebut Semalam), tapi memang butuh persiapaan panjang dan pembiasaan penggunaan Bahasa Inggris.
Kalau cuma ngomong Bahasa Inggris sehari-hari gitu masih bisa ya... Tapi ternyata...
Yah waktu hari-H tes pertama adalah listening. Selanjutnya saat sesi tes writing and reading kepalaku sukses puyeng. Kosakatanya itu lohh... ASING! Belum pernah aku mendengar atau membacanya ^&%%&%^$&$&$#^&#^*??&!^@^^
Waktunya 115 menit dan aku rasa itu KURANG.
Duh skor TOEFL-ku berapa ini... Malu-maluin ya ~____~ Sepertinya memang aku harus memperkaya kosakataku mulai SEKARANG.
Yeah we don't have the 'late' word in our dictionary, right? Let's rock the next TOEFL!!!!!
hehe.//...//...//...!!!!
BalasHapuskenapa mbak :o ?
BalasHapuskok gag dibagi-bagi sih hasilnya ..??
BalasHapus