What can I say? Nothing. I only feel it.
Sabtu, 31 Desember 2011
Kamis, 29 Desember 2011
Clottato!
Hai. Kalau postinganku galau akhir-akhir ini maklumi ya. Selain galau karena ehemuhukcuh, ada satu hal lagi yang bikin aku nari-nari pusing. Karya-Ilmiah-Remaja. Dan sampai hari ini baru bisa kutulis tiga kata: Berdasarkan wawancara dengan.... Karena bodohnya, aku ga tau nama lengkap narasumberku!
Liburanku kali ini tidak suram-suram amat, tidak seperti liburan kenaikan kelas yang emmm agak... Yah begitulah. Hari-hari awal KIR tidak begitu mengganggu liburanku, aku tetap bisa santai menikmati hari yang jarang-jarang itu. Tapi sampai h-4 liburan ini... Barulah panik karena belum ngerjain sama sekali. Observasi aja belum.
Rencana B: Jadikan KIR sebagai Karangan Imajinasi Remaja.
Di sela liburanku aku menemukan satu butik yang bikin spechless. Soalnya, lucu-lucu dan harganya... Terjangkau!! Jarang-jarang kan haha... Lumayan stok baru buat liburan..
Sayangnya kurang aksesoris --"
Yah itu sebagian koleksi yang kupakai saat liburan. Sekarang saatnya kembali bekerja buat KIR :D
Liburanku kali ini tidak suram-suram amat, tidak seperti liburan kenaikan kelas yang emmm agak... Yah begitulah. Hari-hari awal KIR tidak begitu mengganggu liburanku, aku tetap bisa santai menikmati hari yang jarang-jarang itu. Tapi sampai h-4 liburan ini... Barulah panik karena belum ngerjain sama sekali. Observasi aja belum.
Rencana B: Jadikan KIR sebagai Karangan Imajinasi Remaja.
Di sela liburanku aku menemukan satu butik yang bikin spechless. Soalnya, lucu-lucu dan harganya... Terjangkau!! Jarang-jarang kan haha... Lumayan stok baru buat liburan..
Itu bukan rok. Itu celana. |
Top to bottom |
Hasil berburu kutek bareng Pidong. |
My bag :3 |
Batik wedges |
Selasa, 27 Desember 2011
Mengerti, dan Terlambat.
Minggu yang teramat melelahkan, melenceng jauh dari rencanaku: seharian menonton tv, menyetel film-film natal yang bagus itu. Baik secara fisik, sampai pikirku. Aku yang awalnya terus menerus berusaha untuk mengerti, kini mulai menemuan keping jawabnya. Dan kenapa takkan pernah ada kata selesai ketika merasa usai.
Rabu, 21 Desember 2011
Seekor Burung, Ratusan Sangkar, dan Hatinya.
Bukan mauku lagi, sudah sering malah, aku berteiak: USAI-CUKUP-SUDAH!
Tapi nyatanya, aku pun tahu, itu takkan benar-benar rampung hanya karena aku berteriak. Itu masih berjalan, beriringan dengan waktu yang membangun. Hanya saja dengan tokoh dan kata yang berbeda. Sakit.
Kenapa sakit?
Layaknya seeokor burung dalam sangkar . Aku tak berkata Ia merpati dalam sangkar emas, aku tahu perumpamaaan itu kelewat sempurna untuk dunia tanpa kira-kira ini. Ia adalah burung tanpa kicau, terjebak dalam sangkar karatan yang dibangunnya sendiri.
Minggu, 18 Desember 2011
Ciuman Hujan
Sehampar tandus itu ada
Menunggu gairah dalam asa tanpa batas
Berselimut deru bising, sepi
Di sini
Ternaungi atap
Sebuah mendung, pekat
Tanpa hujan.
Kata orang...
Ia merindu, sekali yang telah datang padanya
Mematik candu
Dalam bibir yang mencari-cari
Merengkuh dua sekali nafas
Memicu kegilaan dalam satu hentak bara jantung
Waktu yang pribadi, menutup dimensi dari luar
Sebuah cumbu yang mendarat...
Terhenti.
Sehampar tandus berpinta. Satu tanya:
Kapan langit memutuskan?
nyatanya...
Tanah telah bercinta dengan langit, sekali
Dalam untaian basah, memabukkan.
Tanah telah tersiksa oleh langit, hampir sepanjang hayat
Dalam serbuan terik, mematikan.
Tanah telah dibuat menunggu karena langit, saat ini
Dalam harapan tanpa jawab, mematung.
Menunggu gairah dalam asa tanpa batas
Berselimut deru bising, sepi
Di sini
Ternaungi atap
Sebuah mendung, pekat
Tanpa hujan.
Kata orang...
Ia merindu, sekali yang telah datang padanya
Mematik candu
Dalam bibir yang mencari-cari
Merengkuh dua sekali nafas
Memicu kegilaan dalam satu hentak bara jantung
Waktu yang pribadi, menutup dimensi dari luar
Sebuah cumbu yang mendarat...
Terhenti.
Sehampar tandus berpinta. Satu tanya:
Kapan langit memutuskan?
nyatanya...
Tanah telah bercinta dengan langit, sekali
Dalam untaian basah, memabukkan.
Tanah telah tersiksa oleh langit, hampir sepanjang hayat
Dalam serbuan terik, mematikan.
Tanah telah dibuat menunggu karena langit, saat ini
Dalam harapan tanpa jawab, mematung.
Kapan kamu memutuskan?
Jumat, 16 Desember 2011
Anak SMA Masuk Bonbin
Selamat datang, ini adalah 7 hari penantian. Untuk satu carik kertas. Yang terpena angka-angka, tak diharap namun dicari. Tak mau tahu namun mendebarkan.
Mifta terakhir ke sana SD, sementara aku TK. Dan kembali saat sudah SMA. Walau tak banyak pengunjung (maklum jam kerja), tapi banyak anak-anak kecil yang main ke sana saat itu. Dan kita, anak SMA berpakaian putih-abu-abu yang disangka bolos --"
Lupakan. Ini minggu yang sibuk. Namun apa yang lebih baik dari bersantai ria setelah semesteran. Walhasil walau banyak acara menghadang serta hal-hal tak terduga lainnya, aku dan temenku Mifta berhasil mencuri satu waktu untuk main.
Kemana? Salah satu dan satu-satunya tempat main dekat sekolahku: Gembiraloka.
Ini tapir. Bukan babi. Sekali lagi, ini namanya tapir. |
Disambut para kodok |
Si Mifta kangen masa kecil |
Mifta terakhir ke sana SD, sementara aku TK. Dan kembali saat sudah SMA. Walau tak banyak pengunjung (maklum jam kerja), tapi banyak anak-anak kecil yang main ke sana saat itu. Dan kita, anak SMA berpakaian putih-abu-abu yang disangka bolos --"
Ikan... lupa namanya |
Pengetahuan nama binatang bener-bener harus diuji di sini. Ga bisa bedain siamang saama gorila, kijang sama rusa, sampai paling parah tapir sama babi --"
Beruang madu paling manja. Beneran, dia itu berdiri-diri, muter-muter, sambil angguk-angguk kepala. Kayaknya laper soalnya mulutnya buka tutup gitu. |
Aku naik kapal |
So sweet... |
Selasa, 13 Desember 2011
131211
Hai. Kembali lagi bertemu tanggal yang spesial :) .
Apa hari ini juga spesial?
Mungkin lebih tepat disebut aneh, karena itulah yang kurasakan seharian sampai pulang.
Berasa beberapa hal unexpected. Seperti berenang dalam sungai, mengikuti arusnya, berharap kita akan sampai ke laut dengan tenang. Tapi yang ada sungai bercabang-cabang, dengan arusnya yang berbeda-beda, pemandangan sekitar yang berubah-ubah, sampai akhirnya menuju laut yang berbeda dengan harapan.
Tapi anehnya laut tersebut terasa lebih menyenangkan. Rasanya gelisah lenyap, walau sekarang aku punya banyak alasan untuk itu. Tenang, meskipun sekeliling ribut. Damai, yang anehnya kurasakan ketika aku ingin melemparimu dengan sepatu.
Yah dasar bodoh, bisa-bisanya aku menuju laut yang seperti itu. Yang benar-benar tak sesuai harapan, yang awalnya aku ingin berontak keluar darinya. Namun laut dengan segala dayanya, mampu merilekskan otot-otot emosiku, membasuhku, menuntunku dengan caranya sendiri.
Laut itu, yang bodohnya, kutemukan di matamu.
Apa hari ini juga spesial?
Mungkin lebih tepat disebut aneh, karena itulah yang kurasakan seharian sampai pulang.
Berasa beberapa hal unexpected. Seperti berenang dalam sungai, mengikuti arusnya, berharap kita akan sampai ke laut dengan tenang. Tapi yang ada sungai bercabang-cabang, dengan arusnya yang berbeda-beda, pemandangan sekitar yang berubah-ubah, sampai akhirnya menuju laut yang berbeda dengan harapan.
Tapi anehnya laut tersebut terasa lebih menyenangkan. Rasanya gelisah lenyap, walau sekarang aku punya banyak alasan untuk itu. Tenang, meskipun sekeliling ribut. Damai, yang anehnya kurasakan ketika aku ingin melemparimu dengan sepatu.
Yah dasar bodoh, bisa-bisanya aku menuju laut yang seperti itu. Yang benar-benar tak sesuai harapan, yang awalnya aku ingin berontak keluar darinya. Namun laut dengan segala dayanya, mampu merilekskan otot-otot emosiku, membasuhku, menuntunku dengan caranya sendiri.
Laut itu, yang bodohnya, kutemukan di matamu.
Minggu, 11 Desember 2011
Even I'm a Duck
My second art. Attention, they're not swans, nor a butterfly. They're ducks.
Tell about a girl and a man who each love others, but fate said it cannot be true.
So they pray to God, let our love blooming even not here.
So they are changed into a pair of ducks, in other world, and spend all day with their love.
Without boundaries anymore.
Sabtu, 10 Desember 2011
Pecah
Kenapa itu penting bagiku? Aku sudah kehilangan banyak dari diriku, sehingga nyaris tak bisa kukenali lagi. Ini masih dimensi yang sama, tapi jiwaku telah terpecah.
Belah.
Takkan mampu menjadi utuh lagi, sekalipun perekat terbaik bersatu.
Takkan pernah menjadi sama, lagipun dilebur dan dibentuk ulang.
Lebih dari hal-hal yang direnggut dariku satu setengah tahun ini, aku lebih merindukan diriku. Jiwaku yang utuh. Ragaku yang bebas tanpa ikatan.
Bukan karena narsisme, atau egoku.
Karena bahkan segala hal yang tetap adapun, tak ada rasanya seperti dahulu.
Kehilangan diri sendiri itu... Sakit tanpa bekas. Ia ada, dalam dirimu, tapi kau tak bisa menggapainya.
Kini aku adalah aku yang terbentuk oleh keadaaan. Dipaksa. Ditundukkan. Dipecut senyum. Ditampar tawa. Dibenci kasih. Diludah peduli.
Dan yang paling buruk, dibohongi hati.
Elemen yang terjujur pun saling mengingkar. Berperang, menebas pedang, untuk mendapatkan kebohongan lainnya. Bertempur, berebut harta, yang bernama palsu.
Posisiku hanya penonton, awalnya, karena kini seenaknya diseret untuk terlibat.
Terpaksa membawa senjata dalam diriku yang hancur ini, diperintah layaknya budak kapal, dipukuli, didorong maju. Melawan segala harapan yang kucintai demi pinta kasar mereka. Berkata aku pengkhianat karena tak mau mengkhianati hal yang kudamba.
Keterlaluan! Hanya karena aku sudah pecah remuk begini, bukan berarti kau sekalian bisa menghinaku!
Bahkan vas indah yang pecah pun sanggup melukai dengan pedihnya.
Pecahan yang terserak pun bisa menjadi senjata, yang akan melumpuhkan dayamu.
Kenapa itu penting? Karena muakku mengakar menembus kalbu, menunggu saatnya tiba.
Untuk aku, DAN KAU.
Jumat, 09 Desember 2011
Randomious...
I should not believe in you. But it too late, too far. I am involved now, on your blaze. There’s no time to regret it all, but thou…
Not forbidden. But it's erroneous. Because you will realize nothing.
Why can't we be ourselves like we were yesterday (Bizzare Love Triangle)
Heinous is lie to itself. Pretend all is over but inside it knows all just starting.
When you've been asked a question to lot person, but you can not find the answer, it's time to you ask yourself. If you still not find the answer, maybe you were not allowed to know it at that time.
And I'm getting closer than I ever thought I might (Can't Fight This Feeling Anymore)You will never know what thing that is true, before you know what wrong is.
Do you think what I believe now is something wrong? I tried to ask it by myself, I know something was changed, not like the past time. Is it a best choose, or just unnecessary thing, or the bad is shattered feeling?
Or is just a stupid decision?
Sabtu, 03 Desember 2011
Angel Pieters feat Yovie W. - Kunang Kunang
saat malam sungguh sepi
ku terduduk angan melayang
andai saja yang dia rasa
sama dengan yang ku rasakan
ku terduduk angan melayang
andai saja yang dia rasa
sama dengan yang ku rasakan
aku takut sungguh takut
ini hanya gr-ku saja
ini hanya gr-ku saja
kunang-kunang tolong aku
tolong jaga pujaan hati
yang kini entah dimana
aku merindu padanya
tolong jaga pujaan hati
yang kini entah dimana
aku merindu padanya
setiap pagi kau menyapa
dan tersenyum di pintu kelas
dan sesaat dunia ini
oh terasa begitu indah
dan tersenyum di pintu kelas
dan sesaat dunia ini
oh terasa begitu indah
aku takut aku ragu
adakah aku yang di hatinya
adakah aku yang di hatinya
kunang-kunang tolong aku
tolong jaga pujaan hati
yang kini entah dimana
aku merindu padanya
tolong jaga pujaan hati
yang kini entah dimana
aku merindu padanya
(kunang-kunang tolong aku
kunang-kunang jagalah dia)
oh betapa indahnya
jika jadian dengannya
kunang-kunang jagalah dia)
oh betapa indahnya
jika jadian dengannya
kunang-kunang tolong aku
tolong jaga pujaan hati
yang kini entah dimana
aku merindu padanya
tolong jaga pujaan hati
yang kini entah dimana
aku merindu padanya
(kunang-kunang tolong jagalah dia)
yang kini entah dimana
aku merindu padanya
yang kini entah dimana
aku merindu padanya
What a teen song!
But it seems I'm not a teen at all...
Langganan:
Postingan (Atom)