Menunggu gairah dalam asa tanpa batas
Berselimut deru bising, sepi
Di sini
Ternaungi atap
Sebuah mendung, pekat
Tanpa hujan.
Kata orang...
Ia merindu, sekali yang telah datang padanya
Mematik candu
Dalam bibir yang mencari-cari
Merengkuh dua sekali nafas
Memicu kegilaan dalam satu hentak bara jantung
Waktu yang pribadi, menutup dimensi dari luar
Sebuah cumbu yang mendarat...
Terhenti.
Sehampar tandus berpinta. Satu tanya:
Kapan langit memutuskan?
nyatanya...
Tanah telah bercinta dengan langit, sekali
Dalam untaian basah, memabukkan.
Tanah telah tersiksa oleh langit, hampir sepanjang hayat
Dalam serbuan terik, mematikan.
Tanah telah dibuat menunggu karena langit, saat ini
Dalam harapan tanpa jawab, mematung.
Kapan kamu memutuskan?
aku paling suka bait pertama ^^
BalasHapuscoba di kasih backsong Kiss the Rain-nya Yiruma ;)
Terima kasih :)
BalasHapus