Large Rainbow Pointer

Selasa, 21 Juni 2011

Pada Zaman Dahulu Kala...

Aku mau pamer. Pamer aib. Ha? Bukan. Liat aja nih.

WARNING! INI GUE DUA TAHUN YANG LALU! GUE LAGI ZAMAN-ZAMANNYA ALAY! JANGAN CAP SIFAT GUE CUMA BERDASARKAN APA YANG TERCANTUM DI BAWAH SINI!

03 Maret 2009

Sebuah Pagi Sebuah Kekecewaan
Pagi ini bukan pagi yang indah
Bagiku yang beku oleh rindu yang dalam
Cukup dua kata bagimu
Cairkan aku membawaku ke surga
Seperti mentari tampar lembut ragaku
Kuharap bisa selamanya

Tapi ternyata tidak
Hanya pagi itu saja, lantas kau pergi

Untitled - 1
Ku kira tlah berakhir semua
Tak boleh ada lagi
Aku takut rasakan namanya itu
Tapi aku juga rindukan

Bolehkah aku jujur
Aku masih ingin rasakan
Dan kini kurasakan
Rasa yang membuatku mati dan hidup
Sekaligus




06 Maret 2009

Untitled - 2
Cinta itu seperti bintang
Bila kau dekati, kau akan terbakar
Bila kau jauhi kau akan beku
Bila kau mau tetap pada gravitasinya
Kau akan bingung
Tapi cinta itu jugalah
Kata yang penuh misteri
Membawa derita juga bahagia
Tangis senyum dalam satu paket
Rindu tawa dalam satu detik
Dapat atau tidak cinta itu?
Kadang bisa membuat jatuh
Cinta bukan nafsu
Itu anugerah
Itu hadiah Tuhan
Yang harus dijaga
Walau kadang membuat hidup seolah hilang
Tapi resapi baik-baik
Cintailah cinta dengan cinta

17 Maret 2009

Senandung Tanpa Kata
Kadang kala mencintai itu tidak perlu kata sebagai ungkapan
Bahasa tubuhku sudah berikan yang hatiku mau
Dirinya yang terlihat mempesona di mataku
Makin lama makin kabur terbalut rindu
Sampai aku tahu butuh kata untuk ungkapkannya
Dia yang belum sadar ada aku yang tersihir
Jadi Tuhan tolonglah aku
Sampaikan salamku untuknya
Simak nyanyianku
Dengarkan doaku
Semuanya untuknya yang aku ingin dia menaruhku dalam hatinya
Oh Tuhan berikanlah cinta itu
Bagaimana aku merindukannya
Dan tiap gerikku menandakan ku menangis
Buatlah aku tersenyum
Dan dengan kata-kataku ini
Aku akan berusaha mengungkapkannya lebih jelas
Mencintainya itu siksaan terindah





21 Maret 2009

Untitled - 3
Pertama kali saat itu
Bunga di hatiku bermekaran secepat jantungku
Dan kutahu aku ini dilanda sesuatu
Kau hantuiku tapi hanya dalam mimpiku
Elemen yang kau pancarkah, hanya sentuh anganku

24 April 2009

(For my friend)
Pernahkah kau berbicara pada bintang
Sinarnya tak beri kau jawaban
Tapi pesanmu tersampaikan
Untuk dia yang kau sayang
Sejauh apapun dia
tetap kau diam di tempatmu
Biar hati yang menjawab

Bertahan aku di sini
Tuk dengarkan kisahmu tentangnya
Kau yang diam terbius kenangannya
Biarlah hatimu lelah dan terluka
kau hanya ingin dia jawab pesanmu
Pesan cinta yang tertunda

Perlukah kau merana karena wajahnya
Aku takkan mengerti dirimu
Begitu kuat cintamu ini
Jelas dia telah pergi

Entah sampai kapan
kau bertahan dengan cintamu itu
Entah bagaimana 
Kau bisa mencintainya begitu kuat

-Tanpa Tanggal

Untitled - 4
Dengarkanlah Aku yang Bersuarakan Harap
Aku tetap di sini
Melihat bayangmu dalam mimpi
Tapi ku tak mampu dengarkan detak jantungmu
Kau terlalu jauh di sana

(My Own Favorite Quote)
Aku ingin membunuhmu dengan segenap jiwa dan perasaan yang kumiliki.

Untitled - 5
Kunyanyikan suara sedih yang tertahan
Di atas tawaku untukmu
Terlalu banyak yang kau toreh
Sampai aku tak kuat dan tertawa lagi
hanya untuk usir sepi yang kau cipta
Tapi sama saja
Aku semakin jauh...

Untuk Bintang
Sampaikan salamku untuknya
Dan katakan bahwa mimpiku belum putus.

~~~

*Okkeeee aneh kan stop. Ngakak? Silakan...  Nggilani ya. Beh dulu aku puitis (atau alay) yah... Sekarang? Hmm... Nilai Bahasa Indonesia aja belum tuntas --" .
Dulu yang namanya tulisan beginian privasi banget. Sekarang kok berani aku publish ya? Ga apalah. Seru juga pas aku nostalgia buka-buka puisi lama.
Buat temen-temen SMP yang masih inget aku bikinnya pas zaman apa, sssshhh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada comment ada senyum :)