Large Rainbow Pointer

Selasa, 14 Desember 2010

To Bee or Not Too Bee: Not Just About Bee's Life

Waktu aku sedang jalan-jalan ke Gramedia, ga sengaja liat buku bagus di bagian psikologi. Warnanya kuning cerah, juga lebih tipis ketimbang buku-buku lainnya. Dan gambarnya sungguh menarik! Malah lebih mirip buku dongeng anak-anak. Terlebih ada tulisan 'Buku buat kamu yang bosan cari duit melulu...' di atas judul. Hmm...

Sayang aku tak sempat mengahafal judul dan pengarangnya.

Dan suatu kesempatan datang, ketika akhirnya aku berjumpa dengan buku itu lagi. Langsung saja aku beli, dengan kegembiraan dan rasa penasaran akan isi buku itu.

Heran juga bagaimana aku yang paling anti dengan segala hal berbau motivasi mau merelakan uang demi memiliki buku itu.

Buku apa itu?


Yap, To Bee or Not to Bee judulnya. Satu-satunya buku motivasi yang ada di rak bukuku.

Awalnya aku khawatir buku ini sama seperti buku motivasi yang selama ini dipinjamkan teman-temanku, cuma buat ngantuk. Tapi tidak sama sekali, buku ini dihisasi banyak ilustrasi cerah dan menyegarkan mata. Salut!

Buku motivasi ini berbentuk sebuah kisah, tentang seekor lebah bernama Buzz yang sedang mencari jawaban atas pertanyaan yang selama ini mendera dirinya. Buat apa sih dia harus mencari madu terus menerus bersama banyak lebah lainnya di dalam kawanan? Selalu pola yang sama, terus menerus hanya begitu. membuat sarang, menjaganya, mencari sari bunga, memberi makan larva, bertempur melindungi sarang-untuk terakhir ini Buzz berharap dirinya tidak pernah. Mungkin sama seperti kita, yang selama ini hidup dengan pola yang terus sama.

Mengapa segala sesuatunya ada?... Dari mana asalnya?... Mengapa ia berada di sini?... Apa maksud dari semuanya itu?... Siapa sih ia sebenarnya?  

Karena kebingungan Buzz itulah ia dijauhi lebah lainnya, sampai akhirnya ia bertemu Bert, lebah tua yang akhirnya menjadi teman baik Buzz karena ucapannya yang bijak. Selain bertemu Bert, ia juga harus menghadapi Boris, beruang madu musuh koloni lebah itu yang berusaha menghancurkan sarang mereka.

Buku ini berisi banyak quotes yang bagus, seperti salah satu yang kusuka:

"Kita Semua Adalah Murid dan Guru dari Satu Sama Lain" 

Hebat

Intinya buku ini tidak ingin menggurui siapa yang membacanya, tetapi memberi inspirasi bagi siapa yang merasa seperti Buzz, terjebak pada pola yang sama terus setiap harinya. Aku menemukan satu hal tersirat dari membaca buku ini, bahwa terlalu berpikir untuk mencari makna hidup itu melelahkan, lebih baik memaknai hidup yang ada.

Karena, 

"Hidup Ini Terlalu Penting Untuk Ditanggapi dengan Terlalu Serius"

Pengarang: John Penberthy 
Ilustrasi: Laurie Barrows
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada comment ada senyum :)